Resolusi Konflik: Menangani Perselisihan dengan Atasan atau Rekan Kerja saat Bekerja di Luar Negeri

by

Di tempat kerja, perbedaan pendapat atau konflik bisa terjadi. Terutama ketika Anda bekerja di luar negeri dengan rekan-rekan dari berbagai budaya dan latar belakang yang berbeda-beda. Namun, yang terpenting adalah bagaimana cara Anda menghadapinya. Mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang profesional dan positif dapat membantu menjaga hubungan kerja yang baik dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.  

Berikut adalah beberapa tips untuk menangani perselisihan dengan atasan atau rekan kerja.

1. Tetap Tenang dan Jangan Terbawa Emosi

Ketika menghadapi konflik, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah tetap tenang. Jangan biarkan emosi Anda menguasai diri. Jika Anda merasa marah atau frustrasi, cobalah untuk menenangkan diri sebelum berbicara. Ini akan membantu Anda menghindari kata-kata atau tindakan yang bisa memperburuk situasi.

You: “I need a moment to calm down before we continue.”
(“Saya perlu waktu sebentar untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan.”)
Supervisor: “Take your time. We’ll talk once you’re ready.”
(“Ambil waktu Anda. Kita akan bicara setelah Anda siap.”)

2. Dengarkan Perspektif Orang Lain

Saat terjadinya konflik, penting untuk mendengarkan perspektif orang lain sebelum menyampaikan pendapat Anda. Jika mendengarkan dengan empati, Anda bisa lebih memahami sudut pandang orang lain dan tentunya Anda bisa menemukan solusi yang lebih baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat orang lain.

You: “I see your point. Let’s try to find a solution.”
(“Saya mengerti pendapat Anda. Mari kita coba mencari solusi.”)
Colleague: “I appreciate that. Let’s work together on this.”
(“Saya menghargainya. Mari kita bekerja sama untuk ini.”)

3. Hindari Menyerang Pribadi

Saat menyelesaikan konflik, fokuslah pada masalah bukan pada pribadi orang yang terlibat. Hindari menggunakan kata-kata atau sikap yang menyerang atau menyinggung perasaan. Jika Anda berbicara tentang masalah atau perilaku yang mengganggu, hindari membuat pernyataan yang menyalahkan orang lain secara pribadi.

You: “I think the issue is with the process, not with anyone personally.”
(“Saya pikir masalahnya ada pada proses, bukan pada siapa pun secara pribadi.”)
Supervisor: “I agree. Let’s focus on improving the process.”
(“Saya setuju. Mari kita fokus pada perbaikan proses.”)

4. Komunikasikan Pendapat dengan Jelas dan Positif

Ketika menyampaikan pendapat Anda, usahakan untuk tetap jelas, langsung, dan positif. Hindari berbicara dengan nada yang tinggi atau agresif. Fokuslah pada solusi dan bagaimana Anda dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah.

You: “I believe we can work together to resolve this issue.”
(“Saya percaya kita bisa bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini.”)
Colleague: “Let’s find a way to move forward together.”
(“Mari kita cari cara untuk maju bersama.”)

5. Minta Bantuan Atasan Jika Diperlukan

Jika Anda merasa konflik tidak bisa diselesaikan dengan cara yang baik, jangan ragu untuk meminta bantuan atasan atau pihak ketiga yang netral. Terkadang, perspektif luar bisa membantu menemukan solusi yang lebih objektif dan adil.

You: “I think we need a neutral perspective to help resolve this.”
(“Saya pikir kita perlu perspektif netral untuk membantu menyelesaikan ini.”)
Supervisor: “I’ll step in and help mediate the situation.”
(“Saya akan turun tangan dan membantu menengahi situasi ini.”)

Kesimpulan

Konflik di tempat kerja adalah hal yang wajar, tetapi yang terpenting adalah bagaimana Anda menghadapinya. Dengan tetap tenang, mendengarkan dengan empati, dan berbicara secara profesional, Anda dapat menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif. Ingatlah untuk selalu fokus pada solusi dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.

Gabung dengan Gapai untuk membangun karier yang lebih sukses dan harmonis di luar negeri: gapai.id.