Dari Warung Es Teh ke Eropa: Kisah Firly Mengejar Harapan Baru

โ€”

by

Awal yang Pahit: Pulang dengan 500 Ribu

Tidak ada yang pernah membayangkan jalan hidup seseorang bisa berliku begitu tajam. Bagi Firly, titik terendah dalam hidupnya terjadi ketika ia harus pulang dari Jepang dengan tangan hampir kosong. Setelah bekerja keras namun jauh dari harapan, ia kembali ke Indonesia hanya membawa uang Rp500.000.

Perasaan suram, bingung, dan tidak tahu harus melangkah ke mana menjadi teman sehari-harinya. Namun, di balik keterpurukan itu, sebuah tekad perlahan mulai tumbuh.

Bertahan dengan Usaha Kecil

Untuk sekadar bertahan hidup, Firly mencoba apa pun yang bisa menghasilkan uang. Ia berjualan bakso bakar selama tiga bulan. Setelah itu, ia bekerja menjaga toko es teh di Bandung dengan bayaran Rp50.000 per hari.

Namun, setelah dikurangi biaya transportasi dan makan, penghasilan bersihnya hanya Rp30.000 per hari. Jumlah itu nyaris tidak cukup untuk kebutuhan hidup, apalagi untuk bermimpi besar.

Meski begitu, Firly menolak untuk menyerah. Ia sadar, jika ingin keluar dari lingkaran ini, ia perlu meningkatkan diri. Dari penghasilan kecilnya, ia tetap menyisihkan uang untuk kursus bahasa Jerman. Selain itu, ia belajar bahasa Inggris secara otodidak melalui video YouTube.

โ€œSaya tahu modal bahasa itu penting. Kalau tidak mulai dari sekarang, saya akan tertinggal,โ€ kenangnya.

Bertemu Gapai: Jalan Baru yang Terbuka

Pintu harapan mulai terbuka saat Firly menghadiri sebuah job fair di Soreang. Dari satu booth ke booth lain, ia mencari informasi tentang peluang kerja yang lebih baik. Hingga akhirnya, langkahnya berhenti di booth Gapai.

Di sanalah ia merasakan cahaya baru. Meski kemampuan bahasa Inggrisnya saat itu belum sempurna, Firly bertekad untuk berusaha lebih keras. Ia mengikuti proses seleksi, berlatih, dan menunjukkan kesungguhan dirinya.

Perjuangannya membuahkan hasil. Firly dinyatakan lolos seleksi dan mendapat kesempatan untuk bekerja di sebuah pabrik karet di Eropa.

Hidup yang Lebih Layak dan Bermakna

Kini, kehidupan Firly berubah drastis. Ia memiliki gaji stabil Rp9โ€“11 juta per bulan, ditambah tunjangan belanja, cuti tahunan hingga 20 hari, serta bonus cuti tambahan.

โ€œDi sini kerja lebih fair, lebih santai, tapi tetap disiplin. Ada work-life balance, dan waktu bersama keluarga sangat dihargai,โ€ ujarnya.

Lebih dari sekadar gaji, Firly merasa hidupnya kini lebih bermakna. Ia sudah bisa melunasi hutang, menabung, bahkan mengikuti kursus IT, UI/UX, dan desain website. Semua itu ia lakukan sebagai bekal untuk memperluas peluang kariernya di masa depan.

Pandangan Baru tentang Masa Depan

Jika dulu Firly hanya bisa bertahan dari hari ke hari, kini ia memiliki arah yang lebih jelas.

โ€œKalau dulu saya hanya bisa bertahan hidup, sekarang saya mulai merancang masa depan. Saya lebih optimis dan punya tujuan yang ingin dicapai,โ€ katanya penuh keyakinan.

Kisah Firly menjadi bukti nyata bahwa masa depan bisa berubah ketika seseorang berani melangkah dan tidak berhenti belajar.

Pesan untuk Mereka yang Masih Ragu

Untuk teman-teman yang masih bimbang, Firly punya pesan mendalam:

โ€œJangan ragu merantau. Ke luar negeri itu bukan hal tabu. Kadang kita perlu โ€˜kaburโ€™ dulu dari zona nyaman, lalu dunia akan menunjukkan banyak peluang. Jangan lupa terus upgrade diri, minimal kuasai bahasa Inggris, karena itu kunci pembuka pintu.โ€

Pesan ini bukan sekadar kata-kata, tetapi lahir dari pengalaman hidupnya sendiri.

Gapai: Mendampingi Perjalanan Meraih Mimpi

Kisah Firly hanyalah salah satu dari sekian banyak cerita sukses pekerja migran Indonesia. Bagi siapa pun yang ingin mencoba jalur serupa, Gapai hadir untuk mendampingi.

Mulai dari proses interview, pelatihan bahasa, hingga keberangkatan ke luar negeri, Gapai memastikan perjalananmu lebih aman, terarah, dan bermakna.

Apakah kamu siap mengikuti jejak Firly? Dengan persiapan, keberanian, dan pendampingan yang tepat, mimpi kerja di luar negeri bukanlah hal mustahil.

Bergabunglah dengan Gapai untuk memulai perjalanan karier internasional dengan lebih siap: gapai.id.

Temukan kisah #PenggapaiMimpi dari seluruh dunia di media sosial kami di @gapai_id @temangapai!